Test Management Speaker OSSO ODR-260

OSSO DLMS ODR-260


Management speaker merk osso type ODR-260 merupakan dlms keluaran pabrikan speaker osso yang cukup dikenal oleh para pemilik rental sound. Secara garis besar dlms ini merupakan replika dari DBX 260 yang paling banyak digunakan saat ini.

Seluruh fiturnya sangat mirip dengan DBX 260. Bisa dikatakan bahwa dlms ini merupakan DBX 260 yang ditempeli merk baru. Namun entah dengan softwerenya,apakah bisa didrive melalui softwere DBX 260.

Persiapan system 


Dikarenakan perlengkapan yang saya gunakan hanya dibekali oleh 2 buah amplifier(rhodes, dan QSC),1 dlms osso ini,1 buah EQ 231 dan 3 box speaker custom 10"x2 + Twitter,2 box 15" mid low dan 1 box subwoofer 18" model dynacord,maka system bi-amp yang menurut saya paling baik ialah system mono 2 way + sub untuk FOH dan 1 ch EQ 231 untuk menghandle monitor.

Pada gambar LED indikator osso diatas bisa dilihat bahwa system yang saya pilih Master yang terpisah. Pada output 1,2,3,4,5,6 telah dirouting menjadi output 1,3,&5 adalah output dari Master A sedangkan 2,4&6 adalah output dari Master B. Jadi output FOH yang saya gunakan ialah pada nomor 1 sebagai out high dan nomor 3 sebagai output mid-low, sedangkan output subwoofer saya gunakan nomor 6.

System semacam ini sebenarnya rawan dengan out of phase,namun dikarenakan keterbatasan sumber daya peralatan system seperti ini cukuplah untuk mengcover kekurangan yang ada.

Untuk output high frekwensi yang saya gunakan ialah melakukan cut pada Hpf sampai di frekwensi 400 hz sedangkan Lpf tak ada perpotongan pada menu x-over,hal ini dimaksudkan agar speaker 2x10"+Twitter dapat menyemburkan frekwensi mid hingga high secara sempurna.

Sedangkan untuk speaker mid-low 15" single saya melakukan cut off frekwensi Hpf sampai difrekwensi 20hz dan Lpf di frekwensi 1 kHz. Hal ini dapat meminimalisir bocoran midhigh pada speaker mid-low.

Disisi subwoofer frekwensi yang saya potong pada Hpf ialah off sedangkan Lpf saya cut hingga diposisi 179,1 hz sehingga bottom dari subwoofer dapat mengcover frekwensi rendah lebih optimal.

Selebihnya settingan i-out disesuaikan dengan lapangan kecil. Jadi gain yang digunakan tak terlalu besar. Dan yang lainnya tak saya ubah,hanya saya lihat lihat saja untuk mengecek apakah compressor ya on dan limiter on....ternyata tidak,hehehehe....

Hasil

Secara keseluruhan hasil dari filtrasi yang dilakukan oleh dlms osso ini bisa dikatakan lumayan jernih,seperti apa yang saya ucapkan diawal,hasilnya sama persis dengan DBX 260. Buat kalian yang terbiasa dengan DBX 260 mungkin tak akan asing lagi dengan dlms ini. Jadi overall dlms ini bagus!

Semoga bermanfaat!