Cara setting crossover sound system yang baik

Setting crossover

Dalam setting sound system yang namanya setting crossover mungkin hanya akan dilakukan pada awal awal penggunaan speaker box baru.Setelah mendapatkan settingan yang pas maka perubahan major untuk setting crossover tak perlu dilakukan kembali.

Cara setting crossover

Namun terkadang venue yang berpindah pindah memaksa seorang sound engineer untuk memutar otak dalam hal setting crossover agar suara yang dihasilkan sesuai dengan harapan. Nah,kali ini saya akan mencoba memberikan gambaran umum mengenai cara setting crossover sound system yang baik untuk speaker sound reinforcement anda.

Fungsi crossover sound system

Crossover sound system berfungsi sebagai pembagi atau pembilah rentang frekuensi yang akan diterima oleh driver speaker sehingga kinerjanya dapat dioptimalkan sesuai dengan fungsi dari driver speaker tersebut.

Sebagai contoh : mustahil jika sebuah  jenis speaker seperti driver speaker yang memiliki high range (nada tinggi) seperti compression driver(tweeter) diberi frekuensi low (nada rendah) karena hal tersebut dapat memperpendek usia dari driver tersebut. Maka crossover dapat memilah dan menghilangkan/memotong frekuensi low yang akan diterima oleh komponen compression driver.

Jika ingin mengetahui jenis crossover silahkan disimak di artikel saya yang berjudul : Jenis jenis crossover audio
Disana anda akan melihat berbagai jenis crossover berdasarkan kriterianya.

Langkah persiapan

Sebelum memulai penyetingan crossover ada baiknya anda menentukan dahulu system bi-amp yang cocok untuk jenis speaker box yang anda miliki. 
  • Sebagai contoh :
Jika anda memiliki system box speaker 3 way + subwoofer pasif ada baiknya menghitung jumlah power amplifier yang akan digunakan,jika sudah maka tentukan juga ingin bermain diimpedansi berapa?saran saya sih ikuti kriteria kemampuan yang dimiliki oleh power amplifier yang akan digunakan.

Misal:
Anda menggunakan 2 pasang speaker box 3 way dengan impedansi 4 ohm jika bermain paralel pada pemasangan routing kabel speakernya,maka pastikan bahwa power amplifier yang anda gunakan memiliki fasilitas impedansi yang digunakan.(biasanya sih pabrikan power amplifier sudah menyiapkan impedansi sampai 2 ohm dan memiliki peak rms yang sesuai dengan impedansi tersebut).

Setelah anda menyiapkan kebutuhan system bi-amp maka saatnya menentukan ingin bermain di sistem seperti apa yang dikehendaki.

Misal :
Anda ingin bermain 2 way + subwoofer maka yang perlu anda lakukan hanyalah mensetting crossover aktif anda diranah yang sudah ditentukan.
Biasanya jika bermain 2 way + sub dibutuhkan 2 buah console crossover aktif guna membagi kinerja yang sesuai dengan range frekwensi dari crossover tersebut.Namun karena fungsi crossover aktif sudah tergantikan oleh DLMS(digital loud management speaker) maka kita tak perlu menggunakan console yang banyak...

Jika anda ingin mensetting didalam DLMS pastikan anda telah masuk ke menu crossover section ya gan.

Pada section crossover anda bisa memilih ingin menggunakan system seperti apa,pastikan anda telah memilih yang sesuai dengan kriteria piranti yang digunakan(power amplifier dan box speaker)

"Note:setiap driver speaker sudah dilengkapi dengan crossover pasif sebagai komponen pasif didalamnya".

Kita ambil contoh 2 way + subwoofer.

Jika DLMS anda memiliki input channel lebih dari 2 maka system stereo 2 way + subwoofer bisa langsung disetting pada DLMS nya ya gan,jika hanya memiliki 2 input channel maka perlu ditambah oleh sebuah crossover aktif guna menghandle subwoofer section nantinya.

Routing input DLMS fullrange

Ok langsung saja kita routing input ya gan....
Pada input 1 DLMS merupakan input yang berasal dari output master L(left) dan input 2 DLMS adalah input yang berasal dari output master R(right) yang didapat dari output master(main) mixer.Dan input subwoofer bisa kita gunakan pada input 3 DLMS (atau crossover aktif jika DLMS hanya memiliki 2 input saja).Input subwoofer bisa kita ambil dari auxout yang ada pada mixer,hal ini berguna untuk memudahkan kita memilah instrument apa saja yang pantas atau layak masuk kedalam input subwoofer nantinya.
Kenapa?
Karena akan lucu jika driver speaker subwoofer memiliki keluaran atau output suara vocal nantinya(rawan feedback low).

Routing output DLMS fullrange

Nah setelah routing input saatnya routing output.

Dikarenakan kita memiliki box dengan driver speaker 3 way,maka untuk kontrol frekwensinya hanya memerlukan 1 output frekuensi range saja.Dikarenakan output crossover DLMS memiliki 3 buah output yaitu output high,output mid dan output low dan kita memilih system output 2 way maka output mid pun secara otomatis kita disable,dan langkah bijak dalam penggunaan output ialah menggunakan output high dengan memainkan frekuensi range potensio diranah 60-80 hz agar seluruh frekwensi yang ada diatas 60 hz dapat keluar pada output high crossover nantinya,sehingga speaker box 3 way anda dapat bertindak sebagai box full range nantinya.
Note : output DLMS biasanya berurutan jika memiliki 6 output maka bisa diasumsikan sebagai berikut :
  • Output 1 merupakan output high crossover dari input channel 1
  • Output 2 merupakan output mid crossover dari input channel 1
  • Output 3 merupakan output low crossover dari input channel 1
  • Output 4 merupakan output high crossover dari input channel 2
  • Output 5 merupakan output mid crossover dari input channel 2
  • Output 6 merupakan output low crossover dari input channel 2
Jika pola output DLMS anda seperti diatas maka channel output yang digunakan untuk system 2 way+sub ialah :
  • Output DLMS 1 sebagai output master L(left)
  • Output DLMS 4 sebagai output master R(right)
Setelah routing DLMS selesai maka kita lanjut ke routing subwoofer

Routing crossover aktif subwoofer

Untuk routing console crossover aktif subwoofer input crossovernya bisa kita ambil dari Aux out yang ada pada mixer.(dikarenakan console crossover aktif miliki 2 input channel maka kita hanya akan menggunakan 1 channel input saja)
Maka routing yang baik akan seperti ini
  • Output Aux mixer akan menjadi input subwoofer pada channel 1 crossover
  • Gunakan output low 1 sebagai input power amplifier subwoofer
  • Setting frekwensi range potensio pada channel 1 crossover yang ada pada panel depan dari crossover aktif tersebut
  • Gunakan frekwensi range 100-80hz agar jangkauan frekwensi dari speaker subwoofer anda tak menerima frekwensi diatas 100 hz nantinya.
Nah saya rasa salah satu cara setting crossover sound system anda sudah selesai,waktunya checksound!!!!!
Sebagai tambahan...jika ingin mendapatkan hasil prima dari crossover subwoofer,ada baiknya anda menggunakan graphic equalizer sebagai filter input Aux subwoofer...
Jadi routing yang akan seperti ini....

  • Output Aux mixer menuju input graphic equalizer
  • Output graphic equalizer menuju input crossover aktif
  • Output crossover aktif menuju input power amplifier subwoofer......
Untuk lebih jelasnya silahkan anda baca postingan yang berjudul urutan pemasangan sound system yang benar
Semoga bermanfaat....



Komentar

  1. sangat bermanfaat buat saya om,, saya sound man yg masih dalam tahap belajar untuk proses roting yang benar, saya pake digital mixer Midas x16ch + x over DBX 3way + 2speaker Hi+Mid 15"activ + 2spiker sub 18"activ by Electro Voice

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah...dah lumayan gan...tinggal ambil system' biamp yang sesuai saja itu sih....

      Hapus

Posting Komentar

Be smart,be polite,dont do spam act...comment wisely.
Using unknown/anonimous account Will not publish